Mengenang Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

Sejarah Singkat Kemerdekaan Indonesia

Sebagai warga Indonesia hendaknya kita mengetahui perjalanan kemerdekaannya setapak demi setapak, bagaimanapun juga itu merupakan momen yang sangat bersejarah bagi bangsa ini, karena hanya dengan perjuangan dan kerja keras itulah kita semua masyarakat ini bisa menikmati hasil dari perjuangan oleh para pahlawan kita terdahulu.

Berikut ini ada sejarah singkat kemerdekaan Indonesia.

PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA

Usaha-usaha yang dilakuakan dalam mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia adalah pembentukan BPUPKI dan PPKI.

Pembentukan BPUPKI
Tahun 1944, kedudukan Jepang semakin terdesak Sekutu. Indonesia diberi janji kemerdekaan di kelak kemudian hari. Pernyataan ini disampaikan oleh Perdana Mentri Jepang Jendral Koiso tanggal 7 September 1944.

Menjawab desakan dari para pemimpin pergerakan kemerdekaan Indonesia tentang janji tersebut, Panglima Tentara Keenambelas Letnan Jendral Saiko Syikikan Kumakici Harada, pada tanggal 1 Maret 1945 membentuk sebuah Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapakn Kemerdekaan Indonesia (Dokuritu Junbi Cosakai)/BPUPKI. Sebagai ketuanya Dr. Radjiman Wedyodiningrat. Badan ini dilantik pemerintah Jepang pada tanggal 28 Mei 1945. Keangotaan BPUPKI terdiri dari seorang ketua muda, dan 60 orang anggota (termasuk 4 orang Arab dan peranakan Belanda serta 7 orang Jepang), sehingga jumlah seluruhnya 63 orang.



Badan ini di alaksanakan pertama kali pada tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945, Dalam perjalanannya pada tangal 29 Mei 1945, Mr. Moh Yamin menyampaikan pandangan tentang lima asas dan dasar kebangsaan Indonesia. Keliam asas yang dikemukakan pidato tersebut adalah sebagai berikut :

  1.  Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanaan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat


Setelah Moh. Yamin kemudian Ir. Soekarno menyampaikan gagasan mengenai dasar filsafah (falsafah) Negara Indonesia menrdeka. Gagasan ini disampaikan dalam pidatonya tangal 1 Juni 1945. Beliau mengemukakan dasar tersebut meliputi Lia asa, yaitu sebagai berikut :


  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasional dan Peri Kemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial, dan
  5. Ketuhanan yang Maha Esa.


Ir. Soekarno menambahkan bahwa kelima asas tersebut diberi nama “Pancasila”. Setelah persidangan pertama ini berakhir, tangal 22 Juni 1945 sembilan orang anggota BPUPKI membentuk panitia kecil yang kemudian dikenal sebagai Panitia Sembilan. Kesembilanan orang tersebut adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh, Hatta, Mr. Muh Yamin, Mr, Ahmad Subardjo, Mr. AA. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wachid Hasyim, H. Agus Salim dan Abikusno Tjokrosuyoso. Panitia Sembilan ini berusaha memberntuk “Piagam Jakarta” atau “Jakarta Charter”. Piagam Jakarta ini memuat rumusan lima asas yang meupakan dasar falsafah Negara Indonesia Merdeka yaitu :


  1. Ketuhanan dengan kewajiban mnjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.
  2. Kemanusiaan yang adil dan beadab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dlam permusyawaratan perwakialan
  5. Keadialan social bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sidang BPUPKI yang kedua dilaksanakan tanggal 10 sampai 16 juli 1945. Dalam sidang ini membahas mengenai rancangan UUD.

Pembentukan PPKI
Setelah BPUPKI menyelesaikan tugasnya tanggal 7 Agustus 1945 dibubarkan. Sebagai gantinya PPKI (Panitian Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dalam bahasa Jepang Dokuritsu Junbi Inkai.

Tanggal 9 Agustus Ir. Soekarno, Drs. Moh Hatta dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat di panggil Panglima tertinggi Mandala Selatan di Dalat (Vietnam Selatan). Kepada ketiak pemimpin ini, Jendral Terauci menyampaikan bahwa pemerintah Jepang telah memutuskan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia menyetujui pembentukan PPKI, menunjuk Ir. Soekarno sebagai ketua dan Drs. Moh Hatta sebagai wakil ketua. Jendral Terauci juga menegaskan bahwa wilayah Indonesia adalah seluruh bekas wilayah Hindia Belanda.

Angota PPKI oleh pemimpin Indonesia ditambah tujuh orang dari berbagai daerah tanpa persetujuan Jepang, karena para pemimpin mengannggap PPKI milik bangsa Indonesia. Dengan tambahan anggota tersebut PPKI dapat dianggap sebagai wakil seluruh bangsa Indonesia.

Tanggal 15 Agustus 1945, ketiga pemimpin tersebut pulang dari Dalat ke Tanah Air. Setelah sampai di Jakarta, Drs. Moh Hatta mendapat berita dari Syahrir dari radio gelapnya. Pemerintah Jeang berusaha menutupi, tetapi akhirnya pemimpin Indonesia mengetahui lewat radio luar negeri.

Demikian sejarah singkat kemerdekaan Republik Indonesia, mudah-mudahan kita tetap menjaga negeri ini dengan sepenuh jiwa dan raga kita.


Reactions

Post a Comment

0 Comments